Rumus Menentukan Sampling (sampel) menurut para ahli
Assalamualaikum wr.wb
Di blog saya kali ini saya akan membahas Tentang "Rumus Menentukan sampling (sampel) menurut para ahli". pembahasan ini sebagian dari tugas kesatu saya dari matakuliah "Probabilitas dan statistik" dengan dosen Bapak ibnu sanjaya S.Kom, M.S.I
Pengertian atau definisi populasi
Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.
Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun bisa digunakan sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya.
Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang ada di populasi, hal seperti ini dikarenakan adanya keterbatasan dana atau biaya, tenaga dan waktu, maka oleh sebab itu peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi. Sampel yang akan diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representatif atau dapat mewakili.
Rumusa Menetukan Sampel menurut para ahli Luar Negeri dan Indonesia
Rumus menentukan sampling (sampel) menurut para ahli LUAR NEGERI
(1) Ukuran sampel dengan teori slovin (1960)
Salah satu literatur yang paling banyak digunakan adalah penentuan ukuran sampel menggunakan rumus slovin (1960). Seorang ahli yang bernama slovin ini ternyata sampai saat ini belum diketahui Siapa nama aslinya, bahkan pernah menjadi perdebatan mengenai tahun terbit dari naskah yang ditulis oleh slovin ini yaitu tahun 1960 dan 1843. Dalam tulisan Riduwan (2005), dengan judul penelitian “belajar mudah penelitian untuk guru”, dia mengutip rumus slovin dengan formula sebagai berikut;
RUMUS SAMPEL : RUMUS SLOVIN
n=N1+Ne2
n= besar sampel yang ;
N= ukuran populasi atau jumlah elemen dalam populasi ;
e= nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Umumnya dalam penelitian tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95% atau 0,05.
CONTOH PENENTUAN UKURAN SAMPEL DENGAN RUMUS SLOVIN
Misalkan satu populasi berukuran Rp1.000 elemen/anggota, akan dilakukan survei dengan mengambil beberapa sampel menggunakan rumus slovin. Mata perhitungan sederhana dalam menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut;
Diketahui;
N= 1,000 orang
e= dengan tingkat signifikansi sebesar 95% atau 0,05
Maka;
n=1.0001+1000×0.052=285.714 ≈286
n ≈ 286
Karena sampel kita harus berupa angka bulat dan orang, maka kita lakukan pembulatan mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥ 0,5 maka kita bulatkan ke atas dan sebaliknya.
(2) Formula Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)
N = L / F^2 + u + 1
Keterangan :
N = Ukuran sampel
F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel
contoh
Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1
Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel
N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203
Keterangan:n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Moe = Margin of error maximum
Contoh
jika diketahui populasi penelitian sebesar 21.977 dengan margin of error maximum sebesar 10% maka jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian adalah :
Dimana
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = tingkat kesalahan (5%) atau (0.05)
Contoh
n = 500 / 1+500 (0.05)²
= 500 / 2.25
= 222.22
Dibulatkan menjadi 222
Rumus menentukan sampling (sampel) menurut para ahli INDONESIA
(3) Teori Rumus Rao Purba
Rumus Rao Purba digunakan apabila populasi dalam penelitian merupakan populasi yang tak hingga. Menurut Rao Purba pada prinsipnya tidak ada aturan yang pasti untuk menentukan presentasi yang dianggap tepat dalam menentukan sampel. Margin of error maximum atau kesalahan maksimal yang bisa diterima ditetapkan dalam rumus ini sebesar 0,10 atau 10%.Keterangan:n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Moe = Margin of error maximum
Contoh
jika diketahui populasi penelitian sebesar 21.977 dengan margin of error maximum sebesar 10% maka jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian adalah :
(4) Metode sampel menurut zainudin M (1998)
Adalah sebagai berikut :
n = N/1 + N (d)²Dimana
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = tingkat kesalahan (5%) atau (0.05)
Contoh
Seorang peneliti akan meneliti mahasiswa Universitas Dinamika Bangsa Jambi jurusan Ti yang telah mengambil matakuliah statistic yang banyak nya 500 orang. Berapa besar sampel yang akan diambil ?
n = 500 / 1+500 (0.05)²
= 500 / 2.25
= 222.22
Dibulatkan menjadi 222
Itulah beberapa rumus menentukan sampling (sampel) menurut para ahli.
Semoga bermanfaat bagi kita semua, dan mohon dimaafkan jika ada yang kurang/tidak jelas.
Wassalam......
Sumber Referensi :